cara masuk surga 61 ( In Syaa Allah )

Lanjutan ……..

Oleh : Ustadz Aunur Rofiq bin Ghufron

BAHAYA SERING TERTAWA

TERTAWA  dapat mengeluarkan seseorang dari IMAN dan ISLAM. TERTAWA yang TIDAK Terkendali bisa berdampak BURUK bagi DIRI dan ORANG LAIN. Sering kita jumpai awalnya orang SENDA GURAU lalu BERAKHIR dengan KEBENCIAN dan PERTENGKARAN.

Imam Ibnu Hibban rahimahullah berkata : “Banyak dalil yang menjelaskan LARANGAN Tertawa yang berlebih­-lebihan, karena Sering TERTAWA pasti BERDAMPAK Ti­dak Baik.” Kemudian beliau membacakan hadits Rosululloh Shallallahu ‘alaihi wa sallam

“Seandainya kalian MENGETAHUI apa yang aku Ketahui, niscaya kalian akan Sedikit TERTAWA dan banyak MENA­NGIS.” [20]

Anas bin Malik radhiyallahu ‘anhu mengatakan : “Tidak ada hari yang lebih menyedihkan bagi para sahabat dari pada hari itu.” Anas bin Malik radhiyallahu ‘anhu berkata lagi : “Me­reka menutupi kepala mereka Sambil Terdengar Isak Tangis mereka.” [21]

Bahkan orang yang sering TERTAWA akan me­nerima DAMPAK yang BURUK. Di antara dampak itu adalah :

1. Mendapat hukuman dari Alloh Ta’ala

“Maka hendaklah mereka SEDIKIT Tertawa dan BA­NYAK Menangis, sebagai PEMBALASAN dari apa yang Selalu mereka Kerjakan.”

2. Hati sulit mengingat Alloh Ta’ala

Rosululloh Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda :

“Dan janganlah terlalu Banyak TERTAWA. Sesungguh­nya terlalu BANYAK Tertawa dapat MEMATIKAN Hati.” [22]

3. Tertawa membatalkan sholat.

Jabir bin Abdulloh radhiyallahu ‘anhu berkata : “Apabila se­seorang TERTAWA di dalam sholat maka ia ha­rus MENGULANGI sholatnya dan tidak MENGULANGI wudhunya.” [23]

4. Terkadang tertawa merupakan bentuk EJEKAN kepada orang, lantas bagaimana jika yang diejek adalah AHLI IBADAH?

Ibnu Mas’ud radhiyallahu ‘anhu, berkata : “Ketika Rosululloh Shallallahu ‘alaihi wa sallam, sholat di dekat Ka’bah ada Abu jahl beserta kawan- kawannya sedang duduk-duduk di situ. Sehari sebelumnya ada unta korban disembelih. Abu jahl berkata: ‘Siapakah di antara kalian yang mau mengambil Kotoran Unta di Banifulan lalu MELETAKKANNYA di atas kedua pundak MUHAMMAD sewaktu ia SUJUD? Bangkitlah seorang yang PALING JAHAT di antara mereka dan segera mengambil KOTORAN itu. Di saat Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam SUJUD, ia letakkan KOTORAN itu di atas kedua pundak beliau. Lalu mereka pun TERTAWA terpingkal-pingkal sambil saling melirik, sedangkan aku berdiri menyaksikan kejadian itu. Seandainya aku mempunyai kekuatan, niscaya akan aku buang kotoran itu dari punggung Rosululloh Shallallahu ‘alaihi wa sallam. Rosululloh Shallallahu ‘alaihi wa sallam tetap saja bersujud, tidak mengangkat kepalanya hingga seseorang mengabarkan kepada Fathimah. Kemudian Fatimah yang saat itu masih gadis kecil datang membuang kotoran dari tubuh ayah-nya. “ [24]

5. Orang yang suka mengundang tawa biasanya BERBOHONG untuk membuat orang lain TERTAWA.

Rosululloh Shallallahu ‘alaihi wa sallam, bersabda :

CELAKALAH orang yang BERBICARA padahal ia BERBOHONG, Hanya Sekedar untuk Membuat orang-orang lain TERTAWA. Celakalah dia, dan celakalah dia.” [25]

Hadits ini merupakan PERINGATAN bagi PARA PELAWAK dan Da’i yang ceramahnya mengundang Tawa hadirin.

6. Menertawakan Alloh Ta’ala, ayat-ayat-Nya dan Rosul-Nya akan menyebabkan jatuh kepada perbuatan KUFUR.

Bacalah surat at-Taubah ayat 65-66, dan bacalah firman-Nya :

“Maka tatkala dia datang kepada mereka dengan membawa mukjizat-mukjizat Kami dengan serta merta mereka MENERTAWAKANNYA.” (QS. az-Zukhruf [43]: 47)

7. Menertawakan orang-orang yang mengamalkan SUNNAH.

Mereka dihukum Alloh  Ta’ala dengan dilupakan dari mengingat Alloh Ta’ala.

“Lalu kamu menjadikan mereka BUAH EJEKAN, sehingga (kesibukan) kamu MENGEJEK mereka, menjadikan kamu LUPA Mengingat Aku, dan adalah kamu selalu MENER­TAWAKAN mereka.” (QS. al-Mu’minun [231: :110)

8. Orang yang suka menertawakan Urusan AGAMA adalah PENDUSTA Wahyu dan Utusan Alloh Ta’ala.

Baca surat az-Zukhruf [43]: 47, surat an-Ni­sa’[4]:140, al-An’am [6]: 5 dan 10, at-Taubah [9]: 64 dan 65, ar-Ro’du [13]: 32, al-Hijr [15]: 11, al-Kahfi [18]: 56 dan 106, al-Anbiya’ [21]: 36 dan 41, al-­Furqon [25]:41, ar-Rum [30]: 10, dan surat lainnya.

WASPADALAH DENGAN TANGISANMU

Suatu ketika orang-orang MUNAFIK merasa GEMBIRA karena tidak ikut BERPERANG bersama Rosululloh Shallallahu ‘alaihi wa sallam. Bahkan mereka MENGACAU orang yang hendak BERPERANG, maka Alloh Ta’ala mengi­ngatkan dengan ayat-Nya :

“Maka hendaklah mereka sedikit TERTAWA dan banyak MENANGIS, sebagai PEMBALASAN dari apa yang selalu me­reka kerjakan.” (QS. at-Taubah [9]: 82)

Ibnu Abbas radhiyallahu ‘anhu menerangkan ayat ini : “Dunia ini hanya SEBENTAR, silahkan TERTAWA wahai Orang Yang Suka Tertawa. Jika Anda meninggalkan DUNIA dan mengahadap Alloh Ta’ala, KALIAN akan MENANGIS Sepanjang Masa.”

Imam al-Qurthubi rahimahullah berkata : “Ayat di atas menunjukkan ANCAMAN bagi orang yang SERING Tertawa atau MENERTAWAKAN orang. Dan bukan berarti kita disuruh MENERTAWAKAN orang.”[26]

PENYANYI ADALAH PENERTAWA AL-QUR’AN

Janganlah kita membenarkan adanya DAKWAH yang diiringi dengan LAGU, NASYID, REBANA dan Semisalnya.

Ibnu Abbas radhiyallahu ‘anhu ketika menafsirkan ayat pemba­hasan kita ini berkata : “Maksud ayat, Sedang kamu melengahkannya MEREKA itu adalah PENYANYI ketika Mendengar Ayat Al-Qur’an dan Berlagak SOMBONG.

Ibnul Qoyyim al-Jauzi rahimahullah berkata : “Jika ayat ini dipahami NYANYIAN maka itu Pemahaman yang BENAR, karena NYANYIAN mengakibatkan orang BENCI mendengarkan AL-QUR’AN, dan orang yang menyanyi suka SENDA GURAU, Melupakan al-Qur’an, BERPALING dan Berlagak SOMBONG. INI SEMUA membuat orang LUPA Ibadah. [27].

Dalam kitabnya Adabul Qodho’, Imam Syafi’i rahimahullah berkata : “Orang Yang Sering Mendengarkan NYANYIAN Tidak Boleh menjadi SAKSI dan Kesaksiannya BATAL.” Lalu beliau rahimahullah membacakan surat an‑ Najm [53] ayat 59-61 dan surat Luqman [31] ayat 6

Rosululloh Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda yang artinya “Sesung­guhnya Alloh MELARANG Dua suaranya Orang Yang BODOH: Berdendang Riang pada saat mendapat NIKMAT dan Suara Tangisan pada saat terkena MUSIBAH (mer­atapi kematian).” [28]

Ibnu Mas’ud radhiyallahu ‘anhu, berkata : “NYANYIAN adalah AWAL mula ZINA.” Makhul             , berkata : “NYANYIAN menumbuhkan KEMUNAFIKAN dalam HATI. [29]

KAPAN PENERTAWA AKAN DITERTAWAKAN?

Rosululloh Shallallahu ‘alaihi wa sallam, SEBELUM menyeru umat agar beribadah kepada Alloh Ta’ala dan tidak menyekutu­kan dengan lainnya, beliau diberi GELAR al-Amin (orang yang dapat dipercaya). Tetapi setelah Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wa sallam menyeru manusia agar BERIBADAH kepada Alloh Ta’ala saja, GELAR beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam diganti dengan sya’ir majnun (Penyair Gila)[30] kahin (dukun dan para normal)[31].

Setiap utusan Alloh Ta’ala sebelum Rosululloh Muhammad Shallallahu ‘alaihi wa sallam digelari dengan sahirun/majnun (tukang sihir atau gila)[32].

Begitu pula PADA ZAMAN SEKARANG ketika dak­wah SALAFUS SHOLIH menyebar di masyarakat, para Da’inya Dicela, orang BERJENGGOT dan BERCELANA di atas Mata Kaki Dicaci dan Dihina, padahal mereka Mengamalkan SUNNAH Rosululloh Shallallahu ‘alaihi wa sallam .

Alloh Ta’ala mengingatkan kaum muslimin, SE­BENARNYA Siapa PELAKU Pencela SUNNAH Rosu­lulloh Shallallahu ‘alaihi wa sallam?

“Sesungguhnya orang-orang yang BERDOSA, adalah me­reka yang MENERTAWAKAN orang-orang yang beriman.” (QS. al-Muthoffifin [83]: 29)

Mereka MELIRIKKAN Mata ketika BERTEMU de­ngan orang yang beriman, Orang Beriman dicap orang TERSESAT. Walaupun demikian Kaum Mus­limin hendaknya BERSABAR dan tetap ISTIQOMAH di atas yang BENAR sebagaimana ISTIQOMAHNYA para utusan Alloh Ta’ala dan Para Sahabatnya. Kelak pada HARI KIAMAT Orang MUKMIN akan MENERTAWAKAN mereka.

Firman-Nya :

“Maka pada hari ini, orang-orang yang beriman MENERTA­WAKAN orang-orang KAFIR.” (QS.al-Muthofifin [83]: 34)

KAPAN KITA BOLEH TERTAWA?

1. Saat hati gembira atau ada sebab lain yang dibenarkan syar’i.

TERTAWA yang DIPERBOLEHKAN adalah TERTAWA yang tidak MENGERASKAN suara seperti KEBIASAAN orang JAHILIYAH, akan tetapi CUKUP Senyum dan BOLEH menampakkan Gigi Seri

“Sesungguhnya aku dilarang MERATAP. Dilarang dua su­ara yang JAHAT: MENGERASKAN Suara ketika TERTAWA pada saat mendapatkan NIKMAT, Bermain-Main, Senda Gurau dan Terompet Setan, dan dari SUARA JERITAN MENANGIS pada saat kena MUSIBAH, Menggaruk WAJAH, Menyobek saku dan Teriakan Setan.” [33]

2. Saat memberi sesuatu kepada orang lain

Anas bin Malik berkata radhiyallahu ‘anhu: “Aku pernah berjalan bersama Rosululloh              beliau mengenakan selendang dari Najran yang pinggirnya kasar. Tiba-tiba seorang badui berpapasan dengan beliau, lalu menarik selendang beliau dengan kuat. Ketika aku memandang ke leher Rosululloh, ternyata pinggiran selendang telah membekas di lehernya karena kuatnya tarikan. Orang itu kemudian berkata : “Hai Muhammad, berikan aku sebagian dari harta Alloh Ta’ala yang ada padamu. Rosululloh, berpaling kepadanya, lalu TERTAWA dan memberikan suatu pemberian kepadanya.” [34]

3. Saat bergembira ketika mendapatkan nikmat terutama nikmat iman dan Islam

Anas bin Malik radhiyallahu ‘anhu berkata : “Ketika Rosululloh Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersama kami, tiba-tiba beliau terlena sesaat, kemudian beliau mengangkat kepala sambil TERSENYUM. Kami bertanya : ‘Wahai Rosululloh, apa yang MEMBUAT Anda TERTAWA?’ Beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam menjawab : ‘Baru saja satu surat diturunkan kepadaku, yaitu surat Al-Kautsar.” (Shohih Muslim 607)

4. Senyum bila menjumpai saudara yang beriman.

Abu Dzar radhiyallahu ‘anhu berkata : “Rosululloh Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda :

“Jangan MEREMEHKAN Kebaikan, walaupun hanya SEDIKIT semisal Berwajah Ceria (Senyum) ketika bertemu dengan TEMAN.” [35]

SENYUM seperti ini sungguh sangat baik, karena menunjukkan LAPANG DADA. Tetapi harus benar dalam penempatannya. Di antara senyuman yang dianjurkan adalah SENYUMNYA Istri kepada Suami, Orang Tua kepada Anaknya atau sebaliknya, tuan rumah kepada tamunya, dan kepada manusia secara umum walaupun kepada orang yang HATI kita kurang SENANG kepadanya.

DO’A MENGHILANGKAN DOSA TERTAWA

Terkadang manusia LALAI atau LUPA sehingga salah dalam berbicara bahkan kadang tanpa disadari telah MENYAKITKAN hati orang lain. Sebaiknya orang yang Suka TERTAWA atau BERGURAU segera ISTIGHFAR dan Banyak BERDO’A.

Abu Musa al-Asy’ari radhiyallahu ‘anhu berkata : “Saya mendengar Rosululloh Shallallahu ‘alaihi wa sallam berdo’a : “Ya Alloh, AMPUNILAH dosaku, KEBODOHANKU, KEBO­ROSANKU dalam Urusanku, dan apa-apa yang Engkau lebih mengetahuinya daripada diriku. Ya Alloh AM­PUNILAH diriku, KESALAHANKU, KESENGAJAANKU, KEBODOHANKU, SENDA GURAUKU dan Semuanya yang ada padaku. Ya Alloh, AMPUNILAH diriku dari DOSA yang aku lakukan, apa yang aku SEMBUNYIKAN, apa yang aku TAMPAKKAN. Engkau yang Memajukan, Engkau yang Mengundurkan, dan Engkau berkuasa atas segala sesuatu.” [36]

Akhirnya semoga semua amal kita senantiasa sesuai dengan SUNNAH Rosululloh Shallallahu ‘alaihi wa sallam , TANGISAN dan TAWA yang diridhoi oleh Alloh Ta’ala.

Sumber: Majalah Al-Furqon, edisi: 12 thn ke 9 Rojab 1431.H, Juni/Juli 2010.M

Artikel: ibnuabbaskendari.wordpress.com

Catatan Kaki:

Sumber: Majalah Al-Furqon, edisi: 12 thn ke 9 Rojab 1431.H, Juni/Juli 2010.M

Artikel: ibnuabbaskendari.wordpress.com

Catatan Kaki:

[20] Shohih Bukhori 8/217

[21] Shohih Muslim 4351

[22] HR. Tirmidzi 2/50. Dishohihkan Syaikh al-Alba­ni, Silsilah Shohihah 3/4

[23] Diriwayatkan oleh Said bin Man­shur dan ad-Daruquthni

[24] Shohih Muslim 3349

[25] Hadits hasan riwayat Abu Dawud 4/454, Baca Shohihul jami’ 7136

[26] Tafsir al-Qurthubi 8/217

[27] Badaai’ut Tafsir oleh Ibnul Qoyyim al-Jauzi rahimahullah 4/312

[28] HR. Tirmidzi 1005

[29] Rowaiut Tafsir oleh Ibnu Rajjab 2/320

[30] Baca surat al-Shofat [37] : 36,

[31] Baca surat ath-Thur [52] : 29

[32] Baca surat al-Dzariyat [51] : 52

[33] HR. Tirmidzi 4/226

[34] Shohih Muslim 1749

[35] HR. Muslim 8/37

[36] Shohih Bukhori 5/2350

Leave a comment